Pergunu Jombang Perkuat Jaringan dengan Pembentukan 21 PAC di Seluruh Kecamatan

Jombang – Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Kabupaten Jombang resmi membentuk 21 Pengurus Anak Cabang (PAC) di seluruh kecamatan. Pembentukan ini ditandai dengan penyerahan papan nama PAC oleh Ketua PC Pergunu Jombang, Prof. Dr. KH. Fahrudin S., M.Pd., sebagai bentuk keseriusan dalam memperluas akses pelatihan bagi guru-guru NU.

Langkah ini merupakan hasil kerja keras Ketua PC Pergunu Jombang yang selama hampir setahun berkeliling ke berbagai kecamatan untuk mengajak para guru NU membentuk kepengurusan PAC. Tujuannya adalah memperkuat jaringan dan mempermudah akses program pelatihan yang diselenggarakan.

“Selama hampir satu tahun, saya berkunjung ke setiap kecamatan untuk mengajak guru-guru NU membentuk kepengurusan PAC. Dengan adanya PAC, program pelatihan Pergunu bisa langsung dirasakan,” ujarnya pada Senin (24/3/2025).

Setiap PAC terdiri dari 21 pengurus yang bertugas menjalankan program edukatif, sosial, dan keagamaan di wilayah masing-masing. Dengan total 21 PAC, Jombang menjadi salah satu daerah yang berhasil menerapkan struktur Pergunu hingga tingkat kecamatan.

Salah satu PAC yang telah dikukuhkan adalah PAC Kecamatan Diwek, dengan Ulfuadah Henik Ningtyas sebagai ketua terpilih. Henik menyatakan kesiapan dirinya dan tim dalam menyusun program kerja yang mendukung visi Pergunu.

“Kami siap mendukung program PC Pergunu Jombang dan akan membuat gebrakan di Diwek,” tegas Ulfu.

PAC Diwek telah merancang pelatihan khusus bagi guru PAUD se-Kecamatan Diwek untuk meningkatkan kapasitas tenaga pendidik usia dini, yang berperan penting dalam membentuk karakter generasi muda.

Kehadiran PAC di setiap kecamatan merupakan wujud komitmen Pergunu Jombang dalam memperluas pemerataan akses pelatihan dan pendampingan bagi guru NU. Selain memperkuat jaringan antarpendidik, PAC juga diharapkan menjadi wadah inovasi bagi program pendidikan berbasis nilai-nilai ke-NU-an.

Dengan struktur organisasi yang semakin solid, Pergunu Jombang siap memasuki fase baru dengan memperkuat kolaborasi antara pusat dan kecamatan guna menciptakan pendidikan NU yang inklusif, profesional, dan berdaya saing.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *