Sangatta – Gema kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 menggema hingga arena olahraga di Wahyu Sports Station, Kutai Timur. Sebanyak 100 atlet pickleball dari berbagai kalangan memadati lapangan untuk berlaga dalam Turnamen Pickleball Merdeka Champions 2025 yang dimulai pada Ahad (17/8/2025).
Kompetisi ini diinisiasi oleh Indonesia Pickleball Federation (IPF) Kutai Timur dan berlangsung selama dua hari hingga Senin (18/8/2025). Mengusung semangat kebersamaan, turnamen ini dirancang tak sekadar untuk meramaikan Hari Kemerdekaan, tetapi juga sebagai ajang pengasahan bakat, mempererat silaturahmi, serta mempersiapkan atlet pelajar menghadapi Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) di Kabupaten Paser.
“Pickleball Merdeka Champions adalah semangat juang di hari kemerdekaan. Selain untuk mencari bibit unggul, kami ingin memupuk rasa kebersamaan dan sportivitas antar pemain pickleball dari pelajar maupun umum,” ujar Ketua Panitia, H. B.B Partomuan di sela turnamen.
Seluruh jajaran pengurus IPF Kutim turut hadir dalam ajang ini, menandakan betapa seriusnya upaya pembinaan olahraga yang menggabungkan unsur tenis, bulutangkis, dan pingpong tersebut. Selain itu, dukungan sponsor seperti BRI, Perumdam TTB Kutim, Toko Wahyu Elektronik, PT YSB, Hart Pickleball Equipment, hingga PT Panggong turut memberi andil dalam menyukseskan penyelenggaraan.
Partomuan yang juga mewakili Ketua IPF Kutim, H. Arfan, mengungkapkan bahwa turnamen ini memiliki dimensi yang lebih luas dari sekadar kompetisi lokal.
“Event ini sekaligus menjadi bagian dari persiapan penting kami dalam rangka menghadapi turnamen pickleball tingkat internasional yang rencananya akan digelar di Pulau Dewata, Bali, dalam waktu dekat. Kami ingin atlet Kutim dan Indonesia siap bersaing di kancah global,” tegasnya.
Suasana pertandingan berlangsung meriah namun tetap penuh semangat sportivitas. Sorakan semangat dari para penonton dan sesama peserta menciptakan atmosfer persahabatan yang kuat di tengah kompetisi.
Turnamen Pickleball Merdeka Champions 2025 membuktikan bahwa olahraga bisa menjadi wahana membangun kebersamaan lintas usia dan latar belakang, serta menjadi bagian dari perayaan kemerdekaan yang bermakna.