Ads

Singa Gembara Dorong Seni dan Budaya Jadi Pilar Pembangunan Desa

Sangatta – Menyimpan sejarah dari tokoh adat Suku Kutai, Desa Singa Gembara di Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur, tidak hanya dikenal karena kemajuan pelayanannya, tetapi juga karena kekayaan budayanya. Nama “Singa Gembara” bukan sekadar identitas administratif, melainkan refleksi dari akar budaya lokal yang kuat dan hidup berdampingan dalam keberagaman.

Sekretaris Desa Singa Gembara, Nuryadin, menyampaikan bahwa seni dan budaya menjadi aset penting yang tengah digali untuk mendukung pembangunan desa.

“Keberagaman suku dan budaya di sini adalah kekuatan. Kami ingin menggali potensi itu melalui seni, festival budaya, dan kegiatan masyarakat yang melibatkan semua elemen,” ujarnya, Jumat (14/11/2025).

Singa Gembara menjadi tempat tinggal bagi masyarakat dari berbagai latar belakang etnis seperti Kutai, Jawa, Banjar, Minangkabau, Toraja, Madura, Bugis, dan lainnya. Kehidupan sosial yang harmonis antarumat beragama dan lintas budaya menjadikan desa ini ditetapkan sebagai salah satu Kampung Moderasi Beragama di Kutai Timur.

“Kalau Natal, kami menyelenggarakan perayaan Natal bersama. Kalau Idulfitri, kami juga gelar silaturahmi Idulfitri. Semua umat dan warga ikut merasakan suasana kebersamaan,” tambah Nuryadin.

Seiring dengan program pemerintah daerah yang mendorong pengembangan desa wisata berbasis budaya, Singa Gembara mulai merintis kegiatan seni dan kebudayaan yang melibatkan komunitas warga lintas suku.

Meskipun belum memiliki agenda besar tahunan, desa ini membuka ruang partisipatif bagi warga untuk merancang Festival Keberagaman, yang akan menampilkan seni tari, musik daerah, serta sajian kuliner khas dari berbagai komunitas yang ada.

“Kami ingin menunjukkan bahwa dari keberagaman, lahir kesatuan. Seni bisa menjadi jembatan untuk memperkuat kebersamaan warga,” tutur Nuryadin.

Rencana ini sejalan dengan tekad pemerintah desa menjadikan seni dan budaya sebagai salah satu pilar pembangunan jangka menengah. Dukungan terhadap komunitas seni lokal dan pelibatan generasi muda dalam pelestarian tradisi akan menjadi langkah awal mewujudkan desa yang kaya identitas namun terbuka terhadap kolaborasi lintas budaya.

Dengan semangat kebersamaan, inklusivitas, dan penghargaan terhadap perbedaan, Desa Singa Gembara berkomitmen menjadi model desa berbasis budaya yang tak hanya melestarikan tradisi, tetapi juga memanfaatkannya sebagai daya ungkit ekonomi dan pariwisata di masa depan. (ADV).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *