Ads

Gelar PDD Ke-11, Prof. Jahidin Bahas Peran Masyarakat dalam Demokrasi Lokal

Samarinda – “Demokrasi bukan hanya soal memilih, tapi juga memahami.” Pernyataan itu mengawali kegiatan ke-11 bertajuk Penguatan Demokrasi Daerah yang digelar oleh anggota DPRD Kalimantan Timur, Prof. Jahidin, pada Jumat (28/11/2025) di Jl. Elang, Samarinda. Tema kali ini mengangkat isu krusial tentang “Hak dan Kewajiban Masyarakat Sipil”, menyasar pemahaman warga tentang posisi mereka dalam sistem demokrasi lokal.

Kegiatan ini merupakan rangkaian dari agenda rutin yang telah dijalankan Prof. Jahidin untuk mendorong literasi politik masyarakat di berbagai wilayah Kalimantan Timur. Dalam forum ini, dua narasumber dihadirkan, yakni Yustiani, S.Pd, M.Pd, anggota KPU Kota Samarinda, dan Irwansyah, S.Pd, tokoh pemuda yang aktif dalam gerakan kepemudaan Kaltim.

“Pemilu tidak hanya soal suara, tapi juga tentang tanggung jawab. Masyarakat sipil harus berani mengawal hasilnya,” ujar Yustiani di hadapan peserta yang hadir dari berbagai kalangan.

Ia menambahkan bahwa salah satu bentuk partisipasi aktif masyarakat adalah dengan mengedukasi sesama warga tentang proses dan tujuan dari sistem demokrasi yang sedang dijalankan, serta tak segan menyampaikan kritik kepada penyelenggara jika menemukan pelanggaran.

Sementara itu, Irwansyah mengajak generasi muda untuk tidak bersikap apatis terhadap politik.

“Kita sebagai pemuda bukan hanya pewaris demokrasi, tapi penentu arah masa depan daerah ini,” tegasnya, disambut tepuk tangan para hadirin.

Prof. Jahidin dalam sambutannya menegaskan pentingnya kesadaran kolektif masyarakat tentang hak dan kewajiban dalam demokrasi. Ia menilai bahwa demokrasi tidak akan berjalan sehat jika hanya dikuasai elit tanpa keterlibatan rakyat secara sadar.

“Demokrasi kita sedang tumbuh. Tapi tanpa partisipasi kritis, dia akan tumbuh pincang,” kata dia.

Forum ini tidak hanya menjadi ruang edukasi, tetapi juga menjadi sarana diskusi publik yang dinamis antara warga dan wakil rakyat. Banyak peserta mengangkat isu tentang kurangnya akses informasi politik di daerah, serta pentingnya memperluas ruang diskusi seperti ini di masa depan.

Melalui kegiatan ini, Prof. Jahidin berharap warga bisa menjadi bagian aktif dalam menjaga integritas demokrasi lokal dan menciptakan tata kelola pemerintahan yang partisipatif dan inklusif. (ADV).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *