Ads

Kutim Siapkan Kartun Sejarah Islam untuk Anak Sekolah

Sangatta – Dalam semangat memperkenalkan sejarah dan budaya Islam secara lebih inklusif kepada generasi muda, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur tengah menyiapkan proyek animasi edukatif yang mengangkat perjalanan sejarah Islam di wilayah tersebut. Rencana ambisius ini diumumkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim saat penutupan Pameran Sejarah Islam di Masjid Agung Al-Faruq, Sabtu (22/11/2025) kemaren.

Melalui pendekatan visual berupa kartun, pemerintah daerah ingin menciptakan media pembelajaran yang mudah dipahami anak-anak dan remaja, sekaligus menarik secara estetika. Proyek ini tidak hanya menjadi bagian dari edukasi sejarah, tetapi juga merupakan upaya untuk memperkuat literasi budaya digital dalam dunia pendidikan.

“Kami ingin memberikan pendekatan edukasi yang lebih masif, inovatif, dan mudah dipahami anak-anak. Maka dari itu, kami sedang merancang animasi atau kartun yang menggambarkan sejarah kebudayaan Islam di Kutai Timur,” ujar Mulyono, Kepala Disdikbud Kutim.

Menurut Mulyono, visualisasi sejarah melalui animasi dinilai mampu meningkatkan keterlibatan generasi muda terhadap narasi lokal yang selama ini kurang mendapat ruang dalam kurikulum formal. Dengan pendekatan ini, nilai-nilai keislaman, keberagaman budaya, serta toleransi yang tumbuh di masyarakat Kutim bisa lebih mudah dicerna dan diterima.

Rencana animasi ini akan memuat sejumlah fase penting, mulai dari masuknya Islam ke Kutim, tokoh-tokoh penyebar agama Islam, hingga akulturasi antara nilai-nilai keagamaan dengan tradisi dan kesenian lokal. Penyajian konten sejarah dalam bentuk cerita visual diharapkan dapat menumbuhkan kebanggaan terhadap identitas lokal di kalangan pelajar.

“Melalui animasi, kita ingin anak-anak bisa belajar sambil menikmati tontonan yang mendidik. Ini juga bagian dari literasi budaya digital yang kita dorong dalam dunia pendidikan hari ini,” tambah Mulyono.

Proyek ini akan melibatkan berbagai elemen kreatif, mulai dari tim penulis naskah, budayawan, hingga pendidik lokal. Nantinya, animasi ini tidak hanya akan diputar di lingkungan sekolah, tapi juga akan diunggah ke platform digital agar menjangkau masyarakat yang lebih luas.

Langkah ini menjadi bagian integral dari strategi Pemkab Kutim dalam membangun sistem pendidikan yang berpijak pada budaya lokal. Inisiatif ini juga mendukung peluncuran dua buku dokumentasi sejarah Islam dan budaya Kutim yang sedang digarap oleh Disdikbud.

Dengan pendekatan modern dan berorientasi pada generasi digital, Pemkab Kutim menunjukkan keseriusannya menjaga warisan budaya sekaligus menyampaikannya dengan cara yang relevan untuk masa kini dan mendatang. (ADV).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *