Kutim – Suasana serius namun penuh harapan menyelimuti prosesi pelantikan delapan pejabat pimpinan tinggi pratama oleh Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, Jumat (22/8/2025). Pelantikan berlangsung di Ruang Meranti, Kantor Bupati Kutim, dan disaksikan oleh sejumlah pejabat serta perwakilan lembaga daerah lainnya.
Delapan pejabat yang diambil sumpahnya mengisi jabatan strategis yang dianggap krusial dalam mendukung visi besar pemerintah daerah. Mereka antara lain: Poniso Suryo Renggono sebagai Kepala Dinas Perhubungan, Zubair sebagai Staf Ahli Bidang Perekonomian, Aji Wijaya Efendi sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup, dan Joko Suripto sebagai Kepala Inspektorat.
Sementara itu, Juliansyah dipercaya memimpin Badan Riset dan Inovasi Daerah, Sulastin menjadi Kepala BPBD, Nopiari Noor menduduki posisi Asisten Perekonomian dan Pembangunan, dan Muhammad Idris Syam sebagai Staf Ahli Bupati untuk Kemasyarakatan dan HAM.
Pelantikan ini bukan sekadar rutinitas birokrasi. Di balik seremoni, tersimpan misi besar: mempercepat implementasi program-program prioritas daerah.
Ketua DPRD Kutai Timur, Jimmi, menyampaikan bahwa rotasi pejabat kali ini harus menjadi energi baru bagi percepatan pembangunan. Ia menegaskan pentingnya kerja nyata dan kolaboratif dari para pejabat yang baru dilantik.
“Pejabat yang dilantik hari ini memiliki tanggung jawab besar, tidak hanya administratif, tapi juga moral. Mereka harus membawa perubahan nyata yang dirasakan langsung oleh masyarakat,” ujar Jimmi.
Menurutnya, DPRD sebagai mitra strategis pemerintah daerah siap memberikan dukungan penuh terhadap kebijakan yang pro-rakyat, asalkan pejabat yang bersangkutan menunjukkan kinerja yang transparan, akuntabel, dan berorientasi hasil.
Jimmi juga menekankan bahwa wajah pelayanan publik di Kutim perlu disegarkan, agar sejalan dengan tantangan zaman yang menuntut efisiensi, kecepatan, dan kepuasan masyarakat.
“Kami mendorong agar semua pejabat tidak hanya adaptif terhadap perubahan, tetapi juga menjadi inisiator dalam menciptakan inovasi pelayanan publik,” katanya.
Dari sisi pemerintahan, rotasi ini menjadi bagian dari strategi Ardiansyah Sulaiman untuk memperkuat soliditas antarperangkat daerah. Ia menilai bahwa sumber daya manusia yang tepat di posisi yang strategis akan menjadi katalis dalam mewujudkan agenda pembangunan berkelanjutan.
Dalam beberapa waktu ke depan, publik akan menilai sejauh mana efektivitas dari rotasi ini, bukan hanya dari hasil administratif, tapi dari dampaknya terhadap kualitas hidup masyarakat.
Dengan pelantikan ini, Pemkab Kutim diharapkan mampu mempercepat transformasi birokrasi menuju pelayanan yang modern, inklusif, dan berpihak pada kepentingan publik.