Perda Pendidikan Pancasila Disosialisasikan, Pemuda Kaltim Diminta Siap Hadapi Globalisasi

Sangkulirang – Suasana penuh semangat terasa di Desa Benua Baru, Kecamatan Sangkulirang, ketika Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Dr. Agusriansyah Ridwan, S.IP., M.Si, melaksanakan Sosialisasi Peraturan Daerah (Sosper) ke-8, Minggu (10/8/2025). Agenda ini membahas Perda Kaltim Nomor 9 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan, yang menjadi landasan memperkuat karakter generasi penerus.

Acara dimulai pukul 10.00 WITA dengan dihadiri ratusan peserta dari SMA Negeri 1 Sangkulirang, SMK Muhammadiyah, MA Nurussa’adah, SMK Negeri 2 Bual-Buak, serta perwakilan Karang Taruna dari dua desa. Dipandu moderator Ainun Putri DG, dua narasumber yakni Nurdiansyah Dimas, SP., CPS, dan M. Fikri Ghozali, S.IP, memberikan materi yang memadukan perspektif nilai kebangsaan dengan tantangan zaman.

Nurdiansyah menegaskan bahwa Pancasila merupakan “kompas moral” bangsa. “Kalau kita hanya ikut tren global tanpa filter nilai, kita akan kehilangan jati diri. Pancasila adalah kompas moral yang mengarahkan kita tetap berpijak pada nilai bangsa sendiri,” ujarnya. Ia mendorong pelajar untuk aktif berorganisasi dan terlibat dalam kegiatan sosial yang memperkuat solidaritas dan keadilan.

Di sisi lain, M. Fikri Ghozali mengupas pentingnya wawasan kebangsaan di tengah perkembangan teknologi. “Internet adalah peluang sekaligus tantangan. Kita bisa memanfaatkannya untuk belajar, berkolaborasi, bahkan berkarya mendunia. Tapi penyalahgunaannya dapat merusak persatuan dan moral,” ungkapnya. Ia mengajak peserta menjadi “duta digital” yang mengedepankan konten positif bernuansa nilai-nilai Pancasila.

Dalam sambutannya, Agusriansyah Ridwan menyatakan bahwa Perda ini lahir sebagai wujud komitmen daerah membumikan nilai Pancasila di semua lapisan masyarakat. “Pancasila bukan sekadar hafalan, tapi pedoman hidup sehari-hari. Kita harus menanamkan nilai-nilainya sejak dini agar generasi bangsa tumbuh berkarakter, toleran, dan cinta tanah air,” ujarnya.

Ia juga berpesan agar pemuda berani bersaing di kancah global. “Kalian adalah generasi emas penentu masa depan bangsa. Kuasai teknologi, tingkatkan keterampilan, dan kuatkan karakter untuk menyongsong Indonesia Emas 2045,” tegasnya.

Sesi tanya jawab berlangsung hangat, diwarnai pertanyaan pelajar seputar penerapan nilai Pancasila di dunia digital. Para narasumber memberikan jawaban dengan contoh nyata yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.

Melalui sosialisasi ini, diharapkan pemuda Kaltim mampu menjadi agen perubahan yang menyebarkan semangat persatuan dan toleransi, sekaligus siap menghadapi tantangan global dengan bekal karakter kuat dan wawasan kebangsaan yang kokoh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *