Samarinda – Dalam gelanggang olahraga, kemenangan tak hanya soal medali, tapi juga tentang martabat dan identitas. Itulah semangat yang kini menggelora di Kalimantan Timur (Kaltim), saat dunia olahraga prestasi daerah ini menatap tantangan besar: menembus tiga besar nasional dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) mendatang.
PON telah menjadi barometer prestasi olahraga di Indonesia sejak pertama kali digelar pada 1948. Kaltim sendiri mulai ambil bagian sejak 1951, menjadi salah satu pelopor luar Pulau Jawa bersama Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Maluku.
Namun seiring berjalannya waktu, dominasi Pulau Jawa—terutama DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur—masih belum terbendung. Bahkan setelah PON mulai digelar di luar Pulau Jawa sejak 2004 dan menggunakan dua tuan rumah mulai 2024, provinsi-provinsi dengan populasi besar tetap mendominasi perolehan medali.
Kaltim, yang dulu dikenal sebagai langganan lima besar, mengalami penurunan prestasi dalam beberapa PON terakhir. Tantangan ini dijawab tegas oleh Gubernur Kaltim yang menargetkan daerahnya kembali menembus tiga besar, seperti yang pernah diraih saat menjadi tuan rumah PON XVII pada 2008 silam.
Untuk mencapai target itu, peran Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kaltim sebagai motor pembinaan olahraga menjadi krusial. Forum Pelatih dan Atlet Kaltim menilai, diperlukan figur pimpinan KONI yang bukan hanya paham organisasi, tapi juga mampu menjawab tantangan zaman secara efektif dan profesional.
“Kaltim punya peluang besar untuk bangkit. Tapi kita perlu pemimpin yang visioner dan eksekutor yang kuat di KONI,” ujar Romiansyah, Ketua Forum Pelatih dan Atlet Kaltim, yang akrab disapa Romi.
Menurut Romi, forum telah mengamati sejumlah nama potensial yang memiliki kredibilitas, kapasitas, dan integritas untuk memimpin KONI Kaltim ke depan. Mereka adalah:
- Nidya Listiyono, SE., ME, Ketua Pengprov Perbasasi Kaltim
- Sutomo Jabir, Ketua Pengprov Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kaltim
- Jawad Sirajuddin, Ketua Pengprov Persatuan Binaraga dan Fitness Indonesia Kaltim
- Rusman Yaqub, Ketua Pengprov Persatuan Boling Indonesia Kaltim
Keempat nama ini bukan hanya pemimpin cabang olahraga, tetapi juga figur publik yang punya rekam jejak kuat dalam memperjuangkan pembinaan dan fasilitas olahraga. Mereka semua pernah menjabat sebagai anggota legislatif, yang menambah nilai strategis dalam hal komunikasi dengan pemerintah daerah dan lembaga anggaran.
“Semua kandidat berdomisili di Samarinda, ibu kota provinsi. Ini penting untuk koordinasi cepat dan sinergi dengan semua pihak,” tambah Romi.
Forum menilai, keempat sosok tersebut memiliki kecakapan manajerial, orientasi hasil, dan komitmen pada transparansi dalam pengelolaan organisasi. Mereka juga dikenal dekat dengan atlet, pelatih, dan komunitas olahraga masing-masing, serta aktif menciptakan terobosan dalam pemenuhan sarana dan pembinaan tanpa mengabaikan aturan.
Yang lebih menarik, usia mereka dinilai sefrekuensi dengan Gubernur Kaltim, yang memungkinkan terjalinnya kolaborasi lebih harmonis.
“Dalam olahraga prestasi, proses itu penting. Tapi hasil adalah indikator utama dari proses yang benar. Dan keempat sosok ini punya modal untuk itu,” tegas Romi.
Forum berharap, siapa pun yang dipilih nanti benar-benar “the right man on the right place” untuk menjawab target Gubernur.
“Forum Pelatih dan Atlet Kaltim menyatakan dukungannya serta kepatuhan terhadap pilihan Gubernur Kaltim,” kata Romi lagi.
Pernyataan ini mempertegas bahwa komunitas olahraga di Kaltim siap menyambut kepemimpinan baru KONI dengan semangat kerja kolektif dan loyalitas terhadap arah kebijakan pimpinan daerah.
“Sosok yang tepat dan kredibel adalah cara pencapaian Visi Gubernur dalam Pembinaan Olahraga Prestasi,” tegas Romi, seraya menambahkan bahwa KONI harus dibenahi dari sisi visi, tata kelola, hingga penguatan SDM.
Kaltim dalam waktu dekat akan menjadi tuan rumah Babak Kualifikasi (BK) PON serta Sukan Borneo 2027. Selain itu, Gubernur juga menaruh harapan besar pada optimalisasi venue olahraga untuk event nasional dan internasional, sebagai bagian dari penggerak ekonomi daerah melalui sport tourism.
“Event besar itu hanya bisa sukses jika kita punya sistem pembinaan yang kuat dan KONI yang profesional,” ujar Romi.
Dengan dukungan penuh dari komunitas pelatih dan atlet, serta harapan besar dari kepala daerah, masa depan olahraga prestasi Kaltim kini berada di persimpangan penting. Pemilihan pemimpin KONI Kaltim bukan hanya soal jabatan, tapi soal siapa yang mampu membawa obor semangat juara kembali menyala.


