Ads

Spirit Al-Qur’an Warnai Gerakan Lintas Sektor Cegah Stunting

Sangatta – Doa dan ayat-ayat suci bergema khidmat di Ruang Aula DPPKB Kutim, Kompleks Perkantoran Bukit Pelangi, saat Khataman Al-Qur’an digelar pada Senin (10/11/2025). Kegiatan ini bukan sekadar seremoni religius, tetapi menjadi pengingat spiritual untuk memperkuat komitmen bersama dalam mendukung program Cap Jempol Stop Stunting 2025 yang tengah digalakkan lintas sektor di Kutai Timur.

Acara yang diprakarsai oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) dan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutim ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, mulai dari Ketua PKK Kutim Ir. Hj. Siti Robiah Ardiansyah, perwakilan TNI, Lanal, Polres, Kejaksaan, hingga pimpinan pondok pesantren.

Kepala DPPKB Kutim, Achmad Junaidi, dalam sambutannya menyatakan bahwa kegiatan spiritual ini selaras dengan misi utama instansinya: mengedepankan pendekatan holistik dalam menurunkan angka stunting. Menurutnya, keberhasilan program bukan hanya soal data dan strategi, tetapi juga tentang keikhlasan dan ketulusan dalam menjalankan tugas pelayanan.

“Kita tidak cukup hanya bekerja keras. Kita juga harus bekerja dengan hati dan dilandasi nilai-nilai Al-Qur’an,” ucapnya.

Junaidi juga menggarisbawahi peran penting data Keluarga Berisiko Stunting (KRS) yang telah dikumpulkan secara komprehensif. Data ini menjadi fondasi utama dalam menyusun langkah-langkah intervensi yang tepat sasaran.

“Datanya by name by address. Siapa, di mana, dan kebutuhannya apa, semua sudah tersedia. Tinggal bagaimana kita bergerak bersama,” tegasnya.

Selain itu, ia mendorong agar klinik-klinik kesehatan, tokoh masyarakat, dan lembaga agama menjadi garda terdepan dalam mendukung pelaksanaan program ini secara masif.

Ketua DWP DPPKB Kutim, Yuliana, dalam sambutannya mengajak para peserta untuk menjadikan Al-Qur’an sebagai cermin dalam melayani masyarakat.

“Al-Qur’an memberi contoh dalam integritas, kesabaran, dan tanggung jawab. Ini sangat relevan dengan tugas kita di lapangan,” katanya.

Kegiatan ini semakin menyentuh saat tausiah disampaikan oleh Ustadz K.H. Dr. Arief Rembang. Ia menekankan bahwa Al-Qur’an bukan hanya bacaan, tapi juga harus menjadi sumber semangat dalam membentuk rumah tangga yang sehat dan masyarakat yang sejahtera.

“Bacaan yang menenangkan akan melahirkan tindakan yang menyejukkan. Bawalah Al-Qur’an ke rumah dan kantor agar hidup diberkahi,” pesannya.

Sebagai penutup, panitia menyerahkan donasi terbaik dari jamaah kepada dua pondok pesantren di Kutim sebagai bentuk solidaritas spiritual dan sosial dalam menyemai keberkahan dari gerakan pencegahan stunting. (ADV).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *